Sama seperti mendengar lagu The Beatles dengan judul yang sama. Rasa
manis, pahit bahkan kecutnya sama persis. Sekarang saya paham, ternyata ini
yang disebut dengan karya yang terinspirasi dan terilhami dari karya lain. Jadi
ya, rasanya kurang lebih sama.
Saya pikir, karena masuk golongan buku sastra, bukunya bakalan berat.
Banyak istilah yang sepertinya gak bakalan saya pahami. Apalagi latar tahunnya
itu di era 60-70-an. Ternyata saya salah, saya bisa membayangkan adegan di setiap
cerita dengan latar suasana tokyo. Saya hanya perlu membayangkan tokyo saat ini
tanpa handphone, internet dan media sosial. Saya juga kagum dengan cara
penulisan Murakami-Sensei, dia punya komposisi antara vulgar dan lugas yang justru
dibuat biasa aja. Gak dibuat berlebihan.
Menariknya lagi, Murakami-Sensei mengajak kita mengikuti sudut pandang
Watanabe, mahasiswa jurusan drama yang merasa dirinya itu biasa saja. Dan bisa
berteman dengan orang-orang yang tidak bisa dipanggil biasa. Misal, Nagasawa yang
penuh pesona dengan otak dan kekayaan yang mengagumkan, senang bermain perempuan
tetapi setia dengan pacarnya, kontradiktif sekali kelakuannya. Teman satu kamarnya
yang selalu dipanggil Si Kopasgat, yang luar biasa nerd, rajin senam pagi
setiap jam tujuh, cinta kebersihan, dan jadi objek banyolan seru andalan Watanabe
dengan teman-temannya. Midori gadis kuat dengan rambut cepak. Dan tentu
saja, Naoko yang lembut dan ringkih seperti kapas.
Saya termasuk orang yang lumayan tertarik dengan karakter Midori dan
Naoko. Dua perempuan yang dekat dengan Watanabe tapi sifatnya itu seperti gula
dan garam. Naoko manis, lembut dan terlihat seperti gadis yang butuh bantuan,
sampai wajar rasanya kalau Watanabe betah dan nurut-nurut saja kalau disuruh mengendong
gadis ini sambil jogging di lapangan. Sedangkan Midori gadis yang benar-benar
bebas, slengean dan punya imajinasi tidak karuan. Ya saking gak karuan, dia
berani request untuk dijadikan bahan imajinasi kalau Watanabe mau masturbasi. Edan.
Sama seperti sinopsis di sampul belakang. Watanabe itu tipe pria yang bisa
biasa saja bercumbu dengan perempuan yang baru dikenal. Tapi ngenesnya, gak
bisa berpindah hati dari Naoko yang merupakan cinta pertamanya. Belum lagi,
Naoko itu yang juga pernah menjadi kekasih Kuzuki, sahabat dekat Watanabe yang
memilih bunuh diri di usia 17 tahun.
Bener-bener
racun dalam artian sesungguhnya.
Judul :
Norwegian Wood
Pengarang
: Haruki Murakami
Penerbit :
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Genre :
Sastra
Rate : U
15+
Harga
: Rp 68.400 (tokopedia)
Ipusnas :
-